Home
Nasional
Daerah
Kota
Politik
Ekonomi
Hukrim
Olahraga
Otonomi
Internasional
Fullsite
 
 
 
 


Pengamat Olahraga Nasional Beberkan Plus Minus Posisi Sekjen PBSI Diisi Kapolda Metro Jaya
Senin, 12/04/2021 | 17:57


Fadil Imran dinilai bisa mempermudah izin kegiatan PSBI.

SiagaOnline.com - Pengamat olahraga nasional Tommy Apriantono membeberkan plus minus posisi Sekjen Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) yang saat ini diisi Kapolda Metro Jaya Irjan Pol Muhammad Fadil Imran.
Tommy mengatakan ini jadi kali pertama posisi Sekjen PBSI seorang pejabat. Pasalnya, selama ini sekalipun Ketua Umum PBSI adalah seorang pejabat publik, baik itu TNI, KASAD, dan Menteri, sekjen tetap diisi seorang profesional.

"Karena ini pertama kali Sekjen PBSI adalah seorang pejabat publik, jadi tidak bisa dibilang lebih baik atau lebih jelek. Ada sisi positif ada sisi negatifnya," kata Tommy kepada CNNIndonesia.com, Senin (12/4).

Dinilai dari sisi negatifnya, seorang Kapolda pasti tidak memiliki waktu penuh dalam menjalankan tugasnya sebagai sekjen seperti yang dilakukan MF Siregar atau Sekjen sebelumnya, Achmad Budiharto.

Dalam pandangan Tommy, poisisi sekjen seharusnya dimiliki seseorang yang punya banyak waktu karena merupakan posisi strategis yang memiliki peran penting menjalankan roda organisasi.

"Tapi bisa saja Pak Fadil Imran sebagai Kapolda Metro Jaya, domisili di Jakarta, [sehingga] izin untuk event bulu tangkis sisi positifnya akan lebih mudah, karena beliau yang kasih izin. Untuk perizinan harusnya lebih baik dan mudah," Tommy menjelaskan.

Dengan posisi Fadil Imran yang diprediksi sudah sangat sibuk di kepolisian, Tommy menyebut posisi Wasekjen PBSI bisa jadi solusi alternatif.

"Selama ini, kalau ketuanya sibuk, sekjen bisa mengeksekusi pertemuan-pertemuan. Tapi ini kan kemungkinan sekjennya juga tidak bisa pergi. Kuncinya ada di wasekjen [Edi Sukarno]. Pak Edi harus harus bisa menjalankan komunikasi itu" ujar Tommy.

Saking krusialnya posisi Sekjen di PBSI, Tommy berharap miss komunikasi atau kesalahpahaman seperti yang terjadi pada kasus All England tidak terjadi lagi.

"Mungkin ada miss komunikasi dari BWF kemarin. Kalau BWF tidak aktif untuk kasih informasi, PBSI melalui Sekjen bisa berinisiatif untuk buka komunikasi, bertanya karena ini terkait teknis. Mudah-mudahan Wasekjen bisa itu," imbuhnya.

 

Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa korupsi dan lain-lainnya/rilis atau ingin pasang Iklan dan berbagi foto?
Silakan SMS/WatsApp ke:
0852-6599-9456
Via E-mail:
red_siagaonlinepku@yahoo.com / redaksisiagaonline@gmail.com
(Mohon Dilampirkan Data Diri Anda)




 
 
  Berita Lainnya :
26/03/2023 | 16:43 Wib
Selama Bulan Ramadhan, Jajaran Polres Pekalongan Ciptakan Kondusifitas Kamtibmas
Daerah26/03/2023 | 15:04 Wib
Saharsawarsa Kepemimpinan Kota Bukittinggi Beda Generasi
Daerah26/03/2023 | 15:02 Wib
Safari Ramadhan XI Pemprov, Wako Erman: LGBT di Sumbar Cukup Memprihatinkan
Daerah26/03/2023 | 14:59 Wib
Walikota Bukittinggi dan Tim Ramadhan Paparkan Program Rumah Tahfiz ke Masjid Muslimin
Daerah26/03/2023 | 14:56 Wib
Polres Karimun Bersama Polsek Daratan Melaksanakan Patroli Gabungan Sekala Besar
Daerah26/03/2023 | 12:02 Wib
Muaro Court Sediakan Makanan dan Minuman Berbuka Puasa Free Kurma Sukkari Al-Qasim
Daerah26/03/2023 | 12:01 Wib
Gubernur Mahyeldi Ajak Masyarakat Lebih Peduli Terhadap Perilaku Generasi Muda
Kota26/03/2023 | 09:57 Wib
Tersangka Curas dengan Modus Beli motor lewat COD, Diringkus Polsek Natar
Daerah26/03/2023 | 09:55 Wib
Iptu Gobel Pimpin Patroli kenakalan Remaja di Bulan Ramadhan 1444 H
Siaga Lampung26/03/2023 | 09:53 Wib
Tak Dilibatkan Pembahasan Musrenbang, Ketua DPRD Rohil Kecewa Kepada Bappeda
Rokan Hilir
 
Loading...
 
Komentar Anda :
 
Copyright © 2016-2020
siagaonline.com
All Rights Reserved